Kamis, 13 Oktober 2016

·       Cara Beternak Ayam Ras Petelur Yang Benar
Cara Beternak Ayam Petelur Yang Benar -Budidaya Petani. Pada kesempatan ini akan disajikan tentang Cara Beternak Ayam Petelur yang Benar dan baik. Sebenarnya jika ayam petelur benar-benar dibudidayakandengan benar maka akan meningkatkan pendapatan keluarga yang signifikan. Berikut ulasannya tentang tips/ cara beternak ayam petelur ( cara budidaya ayam petelur/ cara memelihara ayam petelur) yang benar. 

Ayam petelur adalah ayam-ayam betina dewasa yg dipelihara khusus utk diambil telurnya. Asal mula ayam unggas adalah berasal dari ayam hutan & itik liar yg ditangkap & dipelihara serta dpt bertelur cukup banyak.
Ayam yg pertama masuk & mulai diternakkan pada periode ini adalah ayam ras petelur white leghorn yg kurus & umumnya setelah habis masa produktifnya. Antipati orang terhadap daging ayam ras cukup lama hingga menjelang akhir periode 1990-an. Ketika itu mulai merebak peternakan ayam broiler yg memang khusus utk daging, sementara ayam petelur dwiguna/ayam petelur cokelat mulai menjamur pula. Disinilah masyarakat mulai sadar bahwa ayam ras memiliki klasifikasi sebagai petelur handal & pedaging yg enak. Mulai terjadi pula persaingan tajam antara telur & daging ayam ras dgn telur & daging ayam kampung. Sementara itu telur ayam ras cokelat mulai di atas angin, sedangkan telur ayam kampung mulai terpuruk pada penggunaan resep makanan tradisional saja. Persaingan inilah menandakan maraknya peternakan ayam petelur. 

Sentra Peternakan ayam telah dikembangkan sangat pesat di setiapa negara. Sentra peternakan ayam petelur sudah dijumpai di seluruh pelosok Indonesia terutama ada di Pulau Jawa & Sumatera.
Jenis ayam petelur dibagi menjadi dua tipe:
1.      Tipe Ayam Petelur Ringan.
Tipe ayam ini disebut dgn ayam petelur putih. Ayam petelur ringan ini memiliki badan yg ramping/kurus-mungil/kecil & mata bersinar. Bulunya berwarna putih bersih & berjengger merah. Ayam ini berasal dari galur murni white leghorn. Ayam galur ini sulit dicari, tapi ayam petelur ringan komersial banyak dijual di Indonesia dgn berbagai nama. Setiap pembibit ayam petelur di Indonesia pasti memiliki & menjual ayam petelur ringan (petelur putih) komersial ini. Ayam ini mampu bertelur lebih dari 260 telur per tahun produksi hen house. Sebagai petelur, ayam tipe ini memang khusus utk bertelur saja sehingga semua kemampuan dirinya diarahkan pada kemampuan bertelur, karena dagingnya hanya sedikit. Ayam petelur ringan ini sensitif terhadapa cuaca panas & keributan, & ayam ini mudah kaget & jika kaget ayam ini produksinya akan cepat turun, begitu juga jika kepanasan.

2.      Tipe Ayam Petelur Medium.
Bobot tubuh ayam ini cukup berat. Meskipun itu, beratnya masih berada di antara berat ayam petelur ringan & ayam broiler. Oleh karena itu ayam ini disebut tipe ayam petelur medium. Tubuh ayam ini tdk kurus, tetapi juga tdk terlihat gemuk. Telurnya cukup banyak & juga dpt menghasilkan daging yg banyak. Ayam ini disebut juga dgn ayam tipe dwiguna. Karena warnanya yg cokelat, maka ayam ini disebut dgn ayam petelur cokelat yg umumnya memiliki warna bulu yg cokelat juga. Dipasaran orang mengatakan telur cokelat lebih disukai daripada telur putih, kalau dilihat dari warna kulitnya memang lebih menarik yg cokelat daripada yg putih, tapi dari segi gizi & rasa relatif sama. Satu hal yg berbeda adalah harganya dipasaran, harga telur cokelat lebih mahal daripada telur putih. Hal ini dikarenakan telur cokelat lebih berat daripada telur putih & produksinya telur cokelat lebih sedikit daripada telur putih. Selain itu daging dari ayam petelur medium akan lebih laku dijual sebagai ayam pedaging dgn rasa yg enak.

Ayam-ayam petelur unggul yg ada sangat baik dipakai sebagai plasma nutfah utk menghasilkan bibit yg bermutu. Hasil kotoran & limbah dari pemotongan ayam petelur merupakan hasil samping yg dpt diolah menjadi pupuk kandang, kompos atau sumber energi (biogas). Sedangkan seperti usus & jeroan ayam dpt dijadikan sebagai pakan ternak unggas setelah dikeringkan. Selain itu ayam dimanfaatkan juga dlm upacara keagamaan.
Syarat Lokasi yg baik utk budidaya ayam petelur adalah : 

-Lokasi yg jauh dari keramaian/perumahan penduduk. 
-Lokasi mudah dijangkau dari pusat-pusat pemasaran. 
-Lokasi terpilih bersifat menetap, tdk berpindah-pindah.

Pedoman teknis beternak ayam petelur antara lain:
Penyiapan Sarana & Peralatan. 
1. Kandang

o    Iklim kandang yg cocok utk beternak ayam petelur meliputi persyaratan temperatur berkisar antara 32,2–35 °C, kelembaban berkisar antara 60–70%, penerangan & atau pemanasan kandang sesuai dgn aturan yg ada, tata letak kandang agar mendapat sinar matahari pagi & tdk melawan arah mata angin kencang serta sirkulasi udara yg baik, jangan membuat kandang dgn permukaan lahan yg berbukit karena menghalangi sirkulasi udara & membahayakan aliran air permukaan jika turun hujan, sebaiknya kandang dibangun dgn sistem terbuka agar hembusan angin cukup memberikan kesegaran di dlm kandang. utk kontruksi kandang tdk harus dgn bahan yg mahal, yg penting kuat, bersih & tahan lama. Selanjutnya perlengkapan kandang hendaknya disediakan selengkap mungkin seperti tempat pakan, tempat minum, tempat air, tempat ransum, tempat obat-obatan & sistem alat penerangan.
Bentuk-bentuk kandang berdasarkan sistemnya dibagi menjadi dua: 
o    Sistem kandang koloni, satu kandang utk banyak ayam yg terdiri dari ribuan ekor ayam petelur;
o    Sistem kandang individual, kandang ini lebih dikenal dgn sebutan cage. Ciri dari kandang ini adalah pengaruh individu di dlm kandang tersebut menjadi dominan karena satu kotak kandang utk satu ekor ayam. Kandang sistem ini banyak digunakan dlm peternakan ayam petelur komersial.
Jenis kandang berdasarkan lantainya dibagi menjadi tiga macam yaitu: 
o    kandang dgn lantai liter, kandang ini dibuat dgn lantai yg dilapisi kulit padi, pesak/sekam padi & kandang ini umumnya diterapkan pada kandang sistem koloni;
o    kandang dgn lantai kolong berlubang, lantai utk sistem ini terdiri dari bantu atau kayu kaso dgn lubang-lubang diantaranya, yg nantinya utk membuang tinja ayam & langsung ke tempat penampungan;
o    kandang dgn lantai campuran liter dgn kolong berlubang, dgn perbandingan 40% luas lantai kandang utk alas liter & 60% luas lantai dgn kolong berlubang (terdiri dari 30% di kanan & 30% di kiri).
2. Peralatan
a). Litter (alas lantai) 
o    Alas lantai/litter harus dlm keadaan kering, maka tdk ada atap yg bocor & air hujan tdk ada yg masuk walau angin kencang. Tebal litter setinggi 10 cm, bahan litter dipakai campuran dari kulit padi/sekam dgn sedikit kapur & pasir secukupnya, atau hasi serutan kayu dgn panjang antara 3–5 cm utk pengganti kulit padi/sekam.
Tempat bertelur
o    Penyediaan tempat bertelur agar mudah mengambil telur & kulit telur tdk kotor, dpt dibuatkan kotak ukuran 30 x 35 x 45 cm yg cukup utk 4–5 ekor ayam. Kotak diletakkan dididing kandang dgn lebih tinggi dari tempat bertengger, penempatannya agar mudah pengambilan telur dari luar sehingga telur tdk pecah & terinjak-injak serta dimakan. Dasar tempat bertelur dibuat miring dari kawat hingga telur langsung ke luar sarang setelah bertelur & dibuat lubah yg lebih besar dari besar telur pada dasar sarang.
Tempat bertengger utk tempat istirahat/tidur. 
o    Dibuat dekat dinding & diusahakan kotoran jatuh ke lantai yg mudah dibersihkan dari luar. Dibuat tertutup agar terhindar dari angin & letaknya lebih rendah dari tempat bertelur. Tempat makan, minum & tempat grit
Tempat makan & minum harus tersedia cukup
o    Bahannya dari bambu, almunium atau apa saja yg kuat & tdk bocor juga tdk berkarat. utk tempat grit dgn kotak khusus.
Penyiapan Bibit.

Ayam petelur yg akan dipelihara haruslah memenuhi syarat sebagai berikut, antara lain: 

o    Ayam petelur harus sehat & tdk cacat fisiknya.
o    Pertumbuhan & perkembangan normal.
o    Ayam petelur berasal dari bibit yg diketahui keunggulannya.
                         Ada beberapa pedoman teknis utk memilih bibit/DOC (Day Old Chicken) /ayam umur sehari:
o    Anak ayam (DOC ) berasal dari induk yg sehat.
o    Bulu tampak halus & penuh serta baik pertumbuhannya .
o    Tidak terdapat kecacatan pada tubuhnya.
o    Anak ayam mempunyak nafsu makan yg baik.
o    Ukuran badan normal, ukuran berat badan antara 35-40 gram.
o    Tidak ada letakan tinja diduburnya. 
1. Pemilihan Bibit & Calon Induk.
Penyiapan bibit ayam petelur yg berkreteria baik dlm hal ini tergantung sebagai berikut: 

o    Konversi Ransum. Konversi ransum merupakan perabandingan antara ransum yg dihabiskan ayam dlm menghasilkan sejumlah telur. Keadaan ini sering disebut dgn ransum per kilogram telur. Ayam yg baik akan makan sejumlah ransum & menghasilkan telur yg lebih banyak/lebih besar daripada sejumlah ransum yg dimakannya. Jika ayam itu makan terlalu banyak & bertelur sedikit maka hal ini merupakan cermin buruk bagi ayam itu. Jika bibit ayam memiliki konversi yg kecil maka bibit itu dpt dipilih, nilai konversi ini dikemukakan berikut ini pada berbagai bibit ayam & juga dpt diketahui dari lembaran daging yg sering dibagikan pembibit kepada peternak dlm setiap promosi penjualan bibit ayamnya.
o    Produksi Telur. Produksi telur sudah tentu menjadi perhatian. Dipilih bibit yg dpt memproduksi telur banyak. Tetapi konversi ransum tetap utama sebab ayam yg produksi telurnya tinggi tetapi makannya banyak juga tdk menguntungkan. 
o    Prestasi bibit dilapangan/dipeternakan. Apajika kedua hal diatas telah baik maka kemampuan ayam utk bertelur hanya dlm sebatas kemampuan bibit itu. Contoh prestasi beberapa jenis bibit ayam petelur dpt dilihat pada data di bawah ini. - Babcock B-300 v: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 270, ransum 1,82 kg/dosin telur.
* Dekalb Xl-Link: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 255-280, ransum 1,8-2,0 kg/dosin telur.
*Hisex white: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 288, ransum 1,89 gram/dosin telur.
*H & W nick: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 272, ransum 1,7-1,9 kg/dosin telur.
*Hubbarb leghorn: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house)260, ransum 1,8-1,86 kg/dosin telur.
*Ross white: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 275, ransum 1,9 kg/dosin telur.
*Shaver S 288: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house)280, ransum 1,7-1,9 kg/dosin telur.
*Babcock B 380: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 260-275, ransum 1,9 kg/dosin telur.
*Hisex brown: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house)272, ransum 1,98 kg/dosin telur.
*Hubbarb golden cornet: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 260, ransum 1,24-1,3 kg/dosin telur.
*Ross Brown: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 270, ransum 2,0 kg/dosin telur.
*Shaver star cross 579: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 265, ransum 2,0-2,08 kg/dosin telur.
*Warren sex sal link: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 280, ransum 2,04 kg/dosin telur. 

Pemeliharaan
Sanitasi & Tindakan Preventif

o    Kebersihan lingkungan kandang (sanitasi) pada areal peternakan merupakan usaha pencegahan penyakit yg paling murah, hanya dibutuhkan tenaga yg ulet/terampil saja. Tindakan preventif dgn memberikan vaksin pada ternak dgn merek & dosis sesuai catatan pada label yg dari poultry shoup. 
Pemberian Pakan
o    Untuk pemberian pakan ayam petelur ada 2 (dua) fase yaitu fase starter (umur 0-4 minggu) & fase finisher (umur 4-6 minggu).
Kualitas & kuantitas pakan fase starter adalah sebagai berikut:

o    Kwalitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 22-24%, lemak 2,5%, serat kasar 4%, Kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9%, ME 2800-3500 Kcal.
o    Kwantitas pakan terbagi/digolongkan menjadi 4 (empat) golongan yaitu minggu pertama (umur 1-7 hari) 17 gram/hari/ekor; minggu kedua (umur 8-14 hari) 43 gram/hari/ekor; minggu ke-3 (umur 15-21 hari) 66 gram/hari/ekor & minggu ke-4 (umur 22-29 hari) 91 gram/hari/ekor. Jadi jumlah pakan yg dibutuhkan tiap ekor sampai pada umur 4 minggu sebesar 1.520 gram.
itas & kwantitas pakan fase finisher adalah sebagai berikut:
Kwal
o    Kwalitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 18,1-21,2%; lemak 2,5%; serat kasar 4,5%; kalsium (Ca) 1%; Phospor (P) 0,7-0,9% & energi (ME) 2900-3400 Kcal.
o    Kwantitas pakan terbagi/digolongkan dlm empat golongan umur yaitu: minggu ke-5 (umur 30-36 hari) 111 gram/hari/ekor; minggu ke-6 (umut 37-43 hari) 129 gram/hari/ekor; minggu ke-7 (umur 44-50 hari) 146 gram/hari/ekor & minggu ke-8 (umur 51-57 hari) 161 gram/hari/ekor. Jadi total jumlah pakan per ekor pada umur 30-57 hari adalah 3.829 gram. 
Pemberian minum disesuaikan dangan umur ayam, dlm hal ini dikelompokkan dlm 2 (dua) fase yaitu:
a). Fase starter (umur 1-29 hari) kebutuhan air minum terbagi lagi pada masing-masing minggu, yaitu

o    minggu ke-1 (1-7 hari) 1,8 lliter/hari/100 ekor;
o    minggu ke-2 (8-14 hari) 3,1 liter/hari/100 ekor;
o    minggu ke-3 (15-21 hari) 4,5 liter/hari/100 ekor dan
o    minggu ke-4 (22-29 hari) 7,7 liter/hari/ekor.
Jadi jumlah air minum yg dibutuhkan sampai umur 4 minggu adalah sebanyak 122,6 liter/100 ekor. Pemberian air minum pada hari pertama hendaknya diberi tambahan gula & obat anti stress kedalam air minumnya. Banyaknya gula yg diberikan adalah 50 gram/liter air. 

b). Fase finisher (umur 30-57 hari), terkelompok dlm masing-masing minggu yaitu

o    minggu ke-5 (30-36 hari) 9,5 lliter/hari/100 ekor;
o    minggu ke-6 (37-43 hari) 10,9 liter/hari/100 ekor;
o    minggu ke-7 (44-50 hari) 12,7 liter/hari/100 ekor &
o    minggu ke-8 (51-57 hari) 14,1 liter/hari/ekor. Jadi total air minum 30-57 hari sebanyak 333,4 liter/hari/ekor. 
Pemberian Vaksinasi & Obat 
Vaksinasi merupakan salah satu cara pengendalian penyakit virus yg menulardengan cara menciptakan kekebalan tubuh. Pemberiannya secara teratur sangat penting utk mencegah penyakit. Vaksin dibagi menjadi 2 macam yaitu:

o    Vaksin aktif adalah vaksin mengandung virus hidup. Kekebalan yg ditimbulkan lebih lama daripada dgn vaksin inaktif/pasif.  
o    Vaksin inaktif, adalah vaksin yg mengandung virus yg telah dilemahkan/dimatikan tanpa merubah struktur antigenic, hingga mampu membentuk zat kebal. Kekebalan yg ditimbulkan lebih pendek, keuntungannya disuntikan pada ayam yg diduga sakit. 
Macam-macam vaksin:
o    Vaksin NCD vrus Lasota buatan Drh Kuryna
o    Vaksin NCD virus Komarov buatan Drh Kuryna (vaksin inaktif)
o    Vaksin NCD HB-1/Pestos.
o    Vaksin Cacar/pox, virus Diftose.
o    Vaksin anti RCD Vaksin Lyomarex utk Marek. 
Persyaratan dlm vaksinasi adalah:
o    Ayam yg divaksinasi harus sehat.
o    Dosis & kemasan vaksin harus tepat.
o    Sterilisasi alat-alat. 
Pemeliharaan Kandang 
o    Agar bangunan kandang dpt berguna secara efektif, maka bangunan kandang perlu dipelihara secara baik yaitu kandang selalu dibersihkan & dijaga/dicek apajika ada bagian yg rusak supaya segera disulam/diperbaiki kembali. dgn demikian daya guna kandang bisa maksimal tanpa mengurangi persyaratan kandang bagi ternak yg dipelihara.
Hama penyakit yg menyerang ayam petelur adalah:
1.      Penyakit karena Bakteri
1.      Berak putih (pullorum)
Menyerang ayam kampung dgn angka kematian yg tinggi. 
Penyebab: Salmonella pullorum. Pengendalian: diobati dgn antibiotika

2.      Foel typhoid
Sasaran yg disering adalah ayam muda/remaja & dewasa. 
Penyebab: Salmonella gallinarum. Gejala: ayam mengeluarkan tinja yg berwarna hijau kekuningan.
Pengendalian: dgn antibiotika/preparat sulfa.

3.      Parathyphoid
Menyerang ayam dibawah umur satu bulan. 
Penyebab: bakteri dari genus Salmonella.
Pengendalian: dgn preparat sulfa/obat sejenisnya.

4.      Kolera
Penyakit ini jarang menyerang anak ayam atau ayam remaja tetapi selain menyerang ayam menyerang kalkun & burung merpati.
Penyebab: pasteurella multocida. 
Gejala: pada serangan yg serius pial ayam (gelambir dibawah paruh) akan membesar. 
Pengendalian: dgn antibiotika (Tetrasiklin/Streptomisin).

5.      Pilek ayam (Coryza)
Menyerang semua umur ayam & terutama menyerang anak ayam.
Penyebab: makhluk intermediet antara bakteri & virus. 
Gejala: ayam yg terserang menunjukkan tanda-tanda seperti orang pilek.
Pengendalian: dpt disembuhkan dgn antibiotia/preparat sulfa.

6.      CRD
CRD adalah penyakit pada ayam yg populer di Indonesia. Menyerang anak ayam & ayam remaja.
Pengendalian: dilakukan dgn antibiotika (Spiramisin & Tilosin).

7.      Infeksi synovitis
Penyakit ini sering menyerang ayam muda terutama ayam broiler & kalkun. 
Penyebab: bakteri dari genus Mycoplasma. 
Pengendalian: dgn antibiotika.

2.      Penyakit karena Virus
1.      Newcastle disease (ND)
ND adalah penyakit oleh virus yg populer di peternak ayam Indonesia. Pada awalnya penyakit ditemukan tahun 1926 di daerah Priangan. Penemuan tersebut tdk tersebar luas ke seluruh dunia. Kemudian di Eropa, penyakit ini ditemukan lagi & diberitakan ke seluruh dunia. Akhirnya penyakit ini disebut Newcastle disease.

2.      Infeksi bronchitis
Infeksi bronchitis menyerang semua umur ayam. Pada dewasa penyakit ini menurunkan produksi telur. Penyakit ini merupakan penyakit pernafasan yg serius utk anak ayam & ayam remaja. Tingkat kematian ayam dewasa adalah rendah, tapi pada anak ayam mencapai 40%. Jika menyerang ayam petelur menyebabkan telur lembek, kulit telur tdk normal, putih telur encer & kuning telur mudah berpindah tempat (kuning telur yg normal selalu ada ditengah). tdk ada pengobatan utk penyakit ini tetapi dpt dicegah dgn vaksinasi.

3.      Infeksi laryngotracheitis
Infeksi laryngotracheitis merupakan penyakit pernapasan yg serius terjadi pada unggas. Penyebab: virus yg diindetifikasikan dgn Tarpeia avium. Virus ini di luar mudah dibunuh dgn desinfektan, misalnya karbol. 
Pengendalian:

1.      belum ada obat utk mengatasi penyakit ini;
2.      pencegahan dilakukan dgn vaksinasi & sanitasi yg ketat.
4.      Cacar ayam (Fowl pox)
Gejala: tubuh ayam bagian jengger yg terserang akan bercak-bercak cacar. 
Penyebab: virus Borreliota avium. 
Pengendalian: dgn vaksinasi.

5.      Marek
Penyakit ini menjadi populer sejak tahun 1980-an hingga kini menyerang bangsa unggas, akibat serangannya menyebabkan kematian ayam hingga 50%. 
Pengendalian: dgn vaksinasi.

6.      Gumboro
Penyakit ini ditemukan tahun 1962 oleh Cosgrove di daerah Delmarva Amerika Serikat. Penyakit ini menyerang bursa fabrisius, khususnya menyerang anak ayam umur 3–6 minggu.

3.      Penyakit karena Jamur & Toksin
Penyakit ini karena ada jamur atau sejenisnya yg merusak makanan. Hasil perusakan ini mengeluarkan zak racun yg kemudian di makan ayam. Ada pula pengolahan bahan yg menyebabkan asam amino berubah menjadi zat beracun. Beberapa penyakit ini adalah :

1.      Muntah darah hitam (Gizzerosin)
Ciri kerusakan total pada gizzard ayam. 
Penyebab: adalah racun dlm tepung ikan tetapi tdk semua tepung ikan menimbulkan penyakit ini. Timbul penyakit ini akibat pemanasan bahan makanan yg menguraikan asam amino hingg menjadi racun.
Pengendalian: belum ada.

2.      Racun dari bungkil kacang
Minyak yg tinggi dlm bungkil kelapa & bungkil kacang merangsang pertumbuhan jamur dari grup Aspergillus. utk menghindari keracunan bungkil kacang maka dlm rancung tdk digunakan antioksidan atau bungkil kacang & bungkil kelapa yg mengandung kadar lemak tinggi.

4.      Penyakit karena Parasit
1.      Cacing
Karena penyakit cacing jarang ditemukan di peternakan yg bersih & terpelihara baik. Tetapi peternakan yg kotor banyak siput air & minuman kotor maka mungkin ayam terserang cacingan. 
Ciri serangan cacingan adalah tubuhnya kurus, bulunya kusam, produksi telur merosot & kurang aktif.

2.      Kutu
Banyak menyerang ayam di peternakan Indonesia. Dari luar kutu tdk terlihat tapi jika bulu ayam disibak akan terlihat kutunya. Tanda fisik ayam terserang ayam akan gelisah. Kutu umum terdapat di kandang yg tdk terkena sinar matahari langsung maka sisi samping kandang diarahkan melintang dari Timur ke Barat. Penggunaan semprotan kutu sama dgn cara penyemprotan nyamuk. Penyemprotan ini tdk boleh mengenai tangan & mata secara langsung & penyemprotan dilakukan malam hari sehingga pelaksanaannya lebih mudah karena ayam tdk aktif.

5.      Penyakit karena Protozoa
Penyakit ini berasal dari protozoa (trichomoniasis, Hexamitiasis & Blachead), penyakit ini dimasukkan ke golongan parasit tetapi sebenarnya berbeda. Penyakit ini jarang menyerang ayam lingkungan peternakan dijaga kebersihan dari alang-alang & genangan air.

Panen Ayam Petelur:
1.      Hasil Utama
Hasil utama dari budidaya ayam petelur adalah berupa telur yg dihasilkan oleh ayam. Sebaiknya telur dipanen 3 kali dlm sehari. Hal ini bertujuan agar kerusakan isi tlur yg disebabkan oleh virus dpt terhindar/terkurangi. Pengambilan pertama pada pagi hari antara pukul 10.00-11.00; pengambilan kedua pukul 13.00-14.00; pengambilan ketiga (terakhir)sambil mengecek seluruh kandang dilakukan pada pukul 15.00-16.00.Hasil Tambahan

2.      Hasil tambahan yg dpt dinukmati dari hasil budidaya ayam petelur adalah daging dari ayam yg telah tua (afkir) & kotoran yg dpt dijual utk dijadikan pupuk kandang.Pengumpulan
3.      Telur yg telah dihasilkan diambil & diletakkan di atas egg tray (nampan telur). dlm pengambilan & pengumpulan telur, petugas pengambil harus langsung memisahkan antara telur yg normal dgn yg abnormal. Telur normal adalah telur yg oval, bersih & kulitnya mulus serta beratnya 57,6 gram dgn volume sebesar 63 cc. Telur yg abnormal misalnya telurnya kecil atau terlalu besar, kulitnya retak atau keriting, bentuknya lonjong. Pembersihan
4.      Setelah telur dikumpulkan, selanjutnya telur yg kotor karena terkena litter atau tinja ayam dibershkan. Telur yg terkena litter dpt dibersihkan dgn amplas besi yg halus, dicuci secara khusus atau dgn cairan pembersih. Biasanya pembersihan dilakukan utk telur tetas.



Memilih bibit ayam kampung petelur berbeda dengan memilih bibit ayam kampung pedaging. Ada tiga hal yang seyogyanya diperhatikan oleh peternak, yaitu ayam betina, ayam jantan, dan anak ayam (DOC). Tapi, dalam artikel kali ini, kita hanya akan mengulas memilih bibit ayam betina dan ayam jantan. Untuk memilih bibit anak ayam (DOC), bisa disambung pada artikel berikutnya.

Nah, bagaimana memilih bibit ayam petelur?
Memilih Bibit Ayam Betina Petelur
Dalam usaha beternak ayam kampung, khususnya petelur, memang bibit ayam betina harus diperhatikan. Sebab, ini merupakan salah satu kunci sukses beternak ayam. Paling tidak demi menghindari kerugian dan menghindari bibit ayam afkir yang telah berkurang produktivitasnya. Adapun cara memilih bibit ayam betina petelur, antara lain:
  1.   Pilih ayam kampung betina dari jenis ayam petelur unggul, seperti ayam arab, ayam sentul, ayam nunukan, dan ayam kedu. Jenis ayam ini dikenal memiliki keunggulan soal produktivitas telur yang tinggi dibanding ayam kampung lainnya.
  2.    Pilih yang ciri-ciri fisiknya bagus. Seperti kepala halus, mata bersih dan terang, muka tidak terlalu lebar, jengger serta pial tidak kasar, paruh pendek dan bersih, serta sayap kuat dengan bulu yang tumbuh merata dan mengkilap.
  3.   Pilih yang di usia sekitar 5 bulan memiliki bobot 1,2-1,75 kg dengan badan besar dan perut lebar.
  4.   Perhatikan pula jarak antartulang pubis (3 jari) dan jarak antara tulang dada dengan tulang pubis (4-5 jari). Cara ini dikenal akurat untuk menyeleksi bibit ayam betina petelur. 

Memilih Ayam Pejantan
Walaupun ayam betina memegang peranan kunci untuk kesuksesan ternak ayam kampung. Namun, jangan juga kecilkan peran ayam jago yang bertugas membuahi sel telur ayam betina. Sehingga, hasil produktivitas telur nantinya lebih besar, lebih bagus, dan lebih berkualitas. Bagaimana memilih pejantan yang bagus?
  1. Pilihlah ayam jantan sesuai kebutuhan. Untuk kebutuhan produksi ayam pedaging, bisa dipilih ayam pelung atau ayam bangkok. Sementara, untuk kebutuhan produksi ayam petelur, bisa dipilih ayam arab atau ayam kedu.
  2. Perhatikan pula ciri-ciri fisiknya. Seperti tulangan yang kokoh, sayap yang kuat, bulu yang tumbuh secara merata dan mengkilap, paruh pendek dan kuat, jengger dan pial berwarna merah, tulangan kaki tegak, jari-jari terbuka lebar, sisik kaki teratur, taji bisa runcing bisa kecil bisa pula berbentuk biji jagung.
  3. Berbobot 1,5-2,25 kg di usia 8-12 bulan.
                                                                                                    
·         TEKNIS BUDIDAYA ITIK PETELUR
Penadhuluan 
Peternakan itik di indonesia masih berskala kecil sehingga perlu diusahakan secara komersial dan intensif. Hal ini diperlukan karena adanya pertambahan penduduk yang terus meningkat setiap tahunya sekitar 1,25 % dan semakin meningkatnya daya beli masyarakat. Kebutuhan telur itik ini sekarang belum mencukupi permintaan pasar, baik dalam bentuk telur segar maupun telur olahan dan telur segar. Oleh karena itu, PT. NATURAL NUSANTARA dengan prinsip K-3 Kualitas-Kuantitas-Kelestarian nya berupaya terus membantu budidaya itik petelur denagn sasaran peningkatan kualitas dan kuantitas telur dan daging.

Produktivitas Itik Petelur
Produktifitas itik petelur dapat ditingkatkan, yakni mampu menghasilkan telur 200-250 butir / ekor / tahun. Produktifitas itik petelur dapat ditingkatkan dengan pola pemeliharaan semi intensif dan intensif. Itik mampu berproduksi sepanjang tahun, kecuali itik sedang mengalami rontok bulu.

 Jenis-jenis bebek / itik di indonesia :                                
·                     Itik Tegal
·                     Itik Magelang
·                     Itik Mojosari
·                     Itik Alabio
Tata Laksana Pemeliharaan
I. Perkandangan
Kandang sebaiknya menghadap ke timur untuk memberikan kesempatan sinar matahari pagi masuk kedalamnya, sehingga ruang kandang menjadi sehat dan cukup terang. Tinggi kandang dibuat kurang dari 2 meter. Dinding kandang bagian bawah sebaiknya terbuat dari tembok setinggi 60 cm dari lantai. Sedangkan bagian atas terbuat dari kawat atau bilah-bilah bambu yang diberi jarak. Ukuran atau besar kecilnya kandang tidak menjadi masalah asalkan kepadatan itik per kandang tidak terlampau sesak. Pada prinsipnya, semakin rendah kepadatan itik perkandang akan semakin baik perkembangan itik didalamnya. ukuran kepadatan itik per kandang adalah 4 ekor / m2 untuk kandang tidur dan 2 ekor / m2 untuk kandang main. Jumlah itik dalamn 1 kandang dianjurkan 50 ekor.

II. Pakan
Bahan baku Ransum itik pada umumnya digolongkan menjadi dua, yaitu bahan baku nabati dan bahan baku hewani. Bahan baku nabati merupakan sumber energi terbaik untuk itik dan cara pengadaanya relatif murah. 
Bahan Baku Nabati itu antara lain Dedak halus, Jagung kuning, Bungkil kedelai, Ampas tahu, Tepung daun pepaya, Tepung daun Lamtoro, Tepung daun Turi.
Bahan Baku Hewani antara lain : Keong, Bekicot, Cacing.
Ada juga yang dalam bentuk olahan pabrik, seperti : tepung ikan, Tepung bulu, Tepung darah, Tepung limbah udang, Tepung kerang, Tepung kepala udang.
Selain pakan-pakan diatas, Bebek / ITIK masih membutuhkan pakan tambahan yang mengandung gizi, nutrisi ternak lengkap YANG BELUM TERDAPAT pada pakan-pakan diatas untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan produksi telur nya. Sehingga tujuan atau target dari budidaya itik / bebek petelur yaitu memiliki produksi telur yang optimal dan sehat dapat tercapai. Sebagai pakan tambahan / pelengkap maka PT.NATURAL NUSANTARA mengeluarkan suplemen khusus ternak yaitu VITERNA PLUS.
Produk ini menggunakan teknologi Asam Amino Mineral dan Vitamin yang diciptakan dengan pendekatan fisiologis tubuh itik petelur yaitu dengan meneliti berbagai nutrisi yang dibutuhkan itik / bebek petelur.



Viterna Plus Mengandung berbagai nutrisi yang dibutuhkan itik / bebek petelur, yaitu :
·                     Asam-asam amino essensial, yaitu : Arginin, Hiistidin, aLeusin, Isoleusin dan lain-lain sebagai penyusun protein tubuh, pembentuk sel dan organ tubuh.
·                     Vitamin lengkap yang berfungsi untuk berlangsungnya proses fisiologis tubuh yang normal dan meningkatkan ketahanan tubuh bebek petelur dari serangan penyakit.
·                     Mineral-mineral lengkap yaitu N, P, K, Ca, Mg, Cl, dan lain-lain sebagai penyusun tulang, darah dan berperan dalam sintesis enzim untuk memperlancar proses metabolisme dalam tubuh.
Cara Penggunaan Viterna Plus adalah dengan mencampur pada komboran pakan konsentrat atau pakan lain dengan dosis : 1 tutup botol Viterna untuk sekitar 5 kg pakan.
Pemberian disarankan sejak itik berumur starter (1minggu) sampai produksi atau menghasilkan telur.



catatan ; secara umum pola pemberian pakan selama masa pertumbuhan setiap minggu selalu mengalami kenaikan, disesuaikan dengan berat badan itik. Sebagai patokan, kenaikan pakan yang disarankan sekitar 15 gram / minggu / ekor. Jadi pada minggu ke-9 pakan yang diberikan sebanyak 615 gram/minggu/ekor, hingga minggu ke-24 mencapai 840 gram/minggu/ekor. Pemberian pakan atau ransum dilakukan 2 kali sehari, pada pukul 09.00 dan pukul 14.00.
Pengendalian Penyakit
Tindakan pertama yang dilakukan pada usaha pemeliharaan itik petelur adalah melakukan pencegahan terjangkitnya penyakit pada ternak.
Beberapa langkah pencegahan adalah sebagai berikut :
·                     Lahan yang digunakan untuk memelihara itik petelur harus bebas dari penyakit menular.
·                     Kandang dan kolam harus kuat, aman dan bebas penyakit. Apabila digunakan kandang bekas itik yang telah terserang penyakit, kandang cukup dicucihamakan dengan desinfektan, kemudian dibiarkan beberapa saat. Apabila kandang tersebut bekas itik sehat cukup dicuci dengan air biasa.
·                     Itik yang baru masuk sebaiknya dimasukkan ke kandang karantina dulu dengan perlakuan khusus. Itik yang diduga bulunya mengandung bibit penyakit sebaiknya dimandikan dengan larutan sabun karbol, Neguvon, Bacticol Pour, Triatek atau Granade 5 % EC dengan konsentrasi 4,5 gram / 3 liter air. Untuk membasmi kutu, itik dapat juga dimandikan larutan Asuntol berkontrasi 3-6 gram/3liter air.
·                     Kandang diupayakan tidak lembab dan bebas dari genangan air. Kelembaban yang tinggi dan genangan air dapat digunakan oleh bibit penyakit sebagai media tumbuh dan perkembangbiakanya.
·                     Dilakukan vaksinasi secara teratur. Vaksinasi ditujukan untuk mencegah terjangkitnya penyakit oleh virus.
·                     Pengaturan kepadatan kandang yang tepat. Kepadatan kandang yang tinggi dapat memicu timbulnya berbagai penyakit.
·                     Kebersihan dan kesegaran pakan harus dijaga. Jangan memberikan pakan basi kepada bebek / itik. Pakan harus disimpan ditempat kering, sehingga terbebas dari jamur dan bau apek.
Beberapa penyakit yang dapat menyerang itik petelur adalah :
1.                  Penyakit Parasit (berak darah, cacingan)
2.                  Penyakit Bakterial (salmonellosis, cholera, keracunan, kaki bengkak, pasteurellosis, corryza/pilek, ngorok, coccidiosis)
3.                  Penyakit Virus (Cacar, Hepatitis Itik)
4.                  Penyakit lain disebabkan jamur (pneumonia, afloktosikosis)
Hal penting dalam pengendalian penyakit adalah meningkatkan kesehatan ternak dan kebersihan kandang dan lingkungan sekitarnya serta monitoring / pengamatan yang kontinyu terus-menerus pada ternak, sehingga apabila terdapat gejala penyakit, segera dapat diketahui jenis penyakit tersebut dan cara pencegahan dan pengobatanya.


·         TEKNIS BUDIDAYA ITIK PETELUR
Penadhuluan 
Peternakan itik di indonesia masih berskala kecil sehingga perlu diusahakan secara komersial dan intensif. Hal ini diperlukan karena adanya pertambahan penduduk yang terus meningkat setiap tahunya sekitar 1,25 % dan semakin meningkatnya daya beli masyarakat. Kebutuhan telur itik ini sekarang belum mencukupi permintaan pasar, baik dalam bentuk telur segar maupun telur olahan dan telur segar. Oleh karena itu, PT. NATURAL NUSANTARA dengan prinsip K-3 Kualitas-Kuantitas-Kelestarian nya berupaya terus membantu budidaya itik petelur denagn sasaran peningkatan kualitas dan kuantitas telur dan daging.

Produktivitas Itik Petelur
Produktifitas itik petelur dapat ditingkatkan, yakni mampu menghasilkan telur 200-250 butir / ekor / tahun. Produktifitas itik petelur dapat ditingkatkan dengan pola pemeliharaan semi intensif dan intensif. Itik mampu berproduksi sepanjang tahun, kecuali itik sedang mengalami rontok bulu.

 Jenis-jenis bebek / itik di indonesia :
·                     Itik Tegal
·                     Itik Magelang
·                     Itik Mojosari
·                     Itik Alabio
Tata Laksana Pemeliharaan
I. Perkandangan
Kandang sebaiknya menghadap ke timur untuk memberikan kesempatan sinar matahari pagi masuk kedalamnya, sehingga ruang kandang menjadi sehat dan cukup terang. Tinggi kandang dibuat kurang dari 2 meter. Dinding kandang bagian bawah sebaiknya terbuat dari tembok setinggi 60 cm dari lantai. Sedangkan bagian atas terbuat dari kawat atau bilah-bilah bambu yang diberi jarak. Ukuran atau besar kecilnya kandang tidak menjadi masalah asalkan kepadatan itik per kandang tidak terlampau sesak. Pada prinsipnya, semakin rendah kepadatan itik perkandang akan semakin baik perkembangan itik didalamnya. ukuran kepadatan itik per kandang adalah 4 ekor / m2 untuk kandang tidur dan 2 ekor / m2 untuk kandang main. Jumlah itik dalamn 1 kandang dianjurkan 50 ekor.

II. Pakan
Bahan baku Ransum itik pada umumnya digolongkan menjadi dua, yaitu bahan baku nabati dan bahan baku hewani. Bahan baku nabati merupakan sumber energi terbaik untuk itik dan cara pengadaanya relatif murah. 
Bahan Baku Nabati itu antara lain Dedak halus, Jagung kuning, Bungkil kedelai, Ampas tahu, Tepung daun pepaya, Tepung daun Lamtoro, Tepung daun Turi.
Bahan Baku Hewani antara lain : Keong, Bekicot, Cacing.
Ada juga yang dalam bentuk olahan pabrik, seperti : tepung ikan, Tepung bulu, Tepung darah, Tepung limbah udang, Tepung kerang, Tepung kepala udang.
Selain pakan-pakan diatas, Bebek / ITIK masih membutuhkan pakan tambahan yang mengandung gizi, nutrisi ternak lengkap YANG BELUM TERDAPAT pada pakan-pakan diatas untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan produksi telur nya. Sehingga tujuan atau target dari budidaya itik / bebek petelur yaitu memiliki produksi telur yang optimal dan sehat dapat tercapai. Sebagai pakan tambahan / pelengkap maka PT.NATURAL NUSANTARA mengeluarkan suplemen khusus ternak yaitu VITERNA PLUS.
Produk ini menggunakan teknologi Asam Amino Mineral dan Vitamin yang diciptakan dengan pendekatan fisiologis tubuh itik petelur yaitu dengan meneliti berbagai nutrisi yang dibutuhkan itik / bebek petelur.

Viterna Plus Mengandung berbagai nutrisi yang dibutuhkan itik / bebek petelur, yaitu :
·                     Asam-asam amino essensial, yaitu : Arginin, Hiistidin, aLeusin, Isoleusin dan lain-lain sebagai penyusun protein tubuh, pembentuk sel dan organ tubuh.
·                     Vitamin lengkap yang berfungsi untuk berlangsungnya proses fisiologis tubuh yang normal dan meningkatkan ketahanan tubuh bebek petelur dari serangan penyakit.
·                     Mineral-mineral lengkap yaitu N, P, K, Ca, Mg, Cl, dan lain-lain sebagai penyusun tulang, darah dan berperan dalam sintesis enzim untuk memperlancar proses metabolisme dalam tubuh.
Cara Penggunaan Viterna Plus adalah dengan mencampur pada komboran pakan konsentrat atau pakan lain dengan dosis : 1 tutup botol Viterna untuk sekitar 5 kg pakan.
Pemberian disarankan sejak itik berumur starter (1minggu) sampai produksi atau menghasilkan telur.

catatan ; secara umum pola pemberian pakan selama masa pertumbuhan setiap minggu selalu mengalami kenaikan, disesuaikan dengan berat badan itik. Sebagai patokan, kenaikan pakan yang disarankan sekitar 15 gram / minggu / ekor. Jadi pada minggu ke-9 pakan yang diberikan sebanyak 615 gram/minggu/ekor, hingga minggu ke-24 mencapai 840 gram/minggu/ekor. Pemberian pakan atau ransum dilakukan 2 kali sehari, pada pukul 09.00 dan pukul 14.00.
Pengendalian Penyakit
Tindakan pertama yang dilakukan pada usaha pemeliharaan itik petelur adalah melakukan pencegahan terjangkitnya penyakit pada ternak.
Beberapa langkah pencegahan adalah sebagai berikut :
·                     Lahan yang digunakan untuk memelihara itik petelur harus bebas dari penyakit menular.
·                     Kandang dan kolam harus kuat, aman dan bebas penyakit. Apabila digunakan kandang bekas itik yang telah terserang penyakit, kandang cukup dicucihamakan dengan desinfektan, kemudian dibiarkan beberapa saat. Apabila kandang tersebut bekas itik sehat cukup dicuci dengan air biasa.
·                     Itik yang baru masuk sebaiknya dimasukkan ke kandang karantina dulu dengan perlakuan khusus. Itik yang diduga bulunya mengandung bibit penyakit sebaiknya dimandikan dengan larutan sabun karbol, Neguvon, Bacticol Pour, Triatek atau Granade 5 % EC dengan konsentrasi 4,5 gram / 3 liter air. Untuk membasmi kutu, itik dapat juga dimandikan larutan Asuntol berkontrasi 3-6 gram/3liter air.
·                     Kandang diupayakan tidak lembab dan bebas dari genangan air. Kelembaban yang tinggi dan genangan air dapat digunakan oleh bibit penyakit sebagai media tumbuh dan perkembangbiakanya.
·                     Dilakukan vaksinasi secara teratur. Vaksinasi ditujukan untuk mencegah terjangkitnya penyakit oleh virus.
·                     Pengaturan kepadatan kandang yang tepat. Kepadatan kandang yang tinggi dapat memicu timbulnya berbagai penyakit.
·                     Kebersihan dan kesegaran pakan harus dijaga. Jangan memberikan pakan basi kepada bebek / itik. Pakan harus disimpan ditempat kering, sehingga terbebas dari jamur dan bau apek.
Beberapa penyakit yang dapat menyerang itik petelur adalah :
1.                  Penyakit Parasit (berak darah, cacingan)
2.                  Penyakit Bakterial (salmonellosis, cholera, keracunan, kaki bengkak, pasteurellosis, corryza/pilek, ngorok, coccidiosis)
3.                  Penyakit Virus (Cacar, Hepatitis Itik)
4.                  Penyakit lain disebabkan jamur (pneumonia, afloktosikosis)
Hal penting dalam pengendalian penyakit adalah meningkatkan kesehatan ternak dan kebersihan kandang dan lingkungan sekitarnya serta monitoring / pengamatan yang kontinyu terus-menerus pada ternak, sehingga apabila terdapat gejala penyakit, segera dapat diketahui jenis penyakit tersebut dan cara pencegahan dan pengobatanya.


·       Cara Beternak Burung Puyuh Untuk Pemula


    Cara Beternak Puyuh Dengan Mudah dan Menguntungkan Untuk Pemula

Langakah pertana untuk melakukan Usaha Beternak Burung Puyuh adalah pemilihan tempat peternakan yang baik. pemilihan tempat peternakan akan mempengaruhi produksi puyuh tersebut dan baca artikel saya juga tentang Prinsip Prinsip Yang Harus Dimiliki Sebelum Memulai Usaha Ternak Puyuh dan artikel yang saya tulis mengenai peluang usaha pada puyuh Peluang Bisnis Beternak Telur Puyuh, hal - hal yang harus di perhatikan untuk pemilihan tempat peternakan puyuh sebagai berikut :

·                     Lokasi yang jauh dari pemukiman penduduk
·                     Lokasi Peternakan jauh dari wabah penyakit
·                     Pastikan Jauh dari kawasan Banjir
·                     Lokasi yang stategis untuk pemasaran telur itu sendiri

Untuk pembuatan kandang sendiri pertama - tama harus perhatikan hal - hal sebagai berikut


·                     Pemilihan bahan untuk pembuatan kandang itu sendiri 
·                     sirkulasi atau aliran udara yang baik
·                     pembuangan kotoran 
·                     tempat penempatan pakan dan minum untuk buruh puyuh itu sendiri
Kandang untuk indukan Puyuh berukuran 2x 0.5 meter dengan 5 lantai dan setiap lantai diberikan sekat berupa triplek untuk menampung kotoran dan mempermudah pembuangan kotoran itu sendiri. Untuk dinding pada bagian kandang gunakanan Jaring berbahan kawat untuk melancarkan sirkulasi udara pada kandang. penambahan kaki kandnag yang di tinggikan mencegah puyuh bagian bawah terkena air / lembab.
Penempatan tempat pakan pun harus di perhatikan antara lubang tempat masuk kepala puyuh agar bisa leluasa mengambil makan di tempat pakan.
Sedangakan penempatan minuman letakan di samping untuk setiap 1 lantai.
pergantian air minum puyuh dilakukan 1 hari sekali yaitu pagi hari / sore hari.
Pemberian makanan pun dilakukan sama seperti pergantian air minum pada puyuh.

Untuk pembersihan Kotoran puyuh dilakukan setiap 3 hari sekali, praktisnya triplek yang kita taruh pada sekat antar lantai satu dengan yang lain cabut dan bersihkan menggunakan sapu.
Kotoran puyuh juga merupakan peluang bisnis karena setiap 1 karung kecil kotoran di hargai 15 ribu rupiah.

Setiap 1 lantai berisi sekitara 30 -50 puyuhan dewasa setiap sekat, jika kita memelihara 1000 puyuh dewasa kita akan menghasilkan sekitaran 300- 400 telur setiap 1 hari. dan membutuhkan sekitar 4 -5 kandang dengan 4 lantai.

untuk penjualan telur puyuh sekarang dihargai sekitar 20 ribu per 1 kilogram telur , 1000 puyuh dewasa menghasilkan 7,5 kilogram telur satu hari.

Untuk pemilihan  tempat saya sarankan buat rumah - rumahan yang sederhana terdiri dari penopang dan genteng untuk mencegah dari air hujan, atau bisa memanfaankan pekarangan belakang rumah semaksimal mungkin.